Tinggalkan aku sendiri. Katakan kepada bukit-bukit kecil itu, kepada karang-karang dan batu-batu, kepada angin dan pepohonan, kepada bulan dan bintang, bahwa seorang laki-laki telah pergi dengan hati terpecah belah untuk memberi kesempatan orang lain menikmati kebahagiaan, sedang orang lain itu sama sekali tidak menghendaki. Tetapi jangan katakan hal itu kepada seseorang yang akan kau jumpai dalam pelarianmu, sebab kau akan ditertawakan. Mungkin orang itu akan mengikutimu untuk melihat kapan kau akan membunuh dirimu.
Aku yakin setiap darimu akan mengatakan itu. Aku yakin setiap darimu akan mengalami suatu kepahitan.
Adakah kau tahu perasaanku?............. Andai saja
Setiap kata yang kau ucapkan adalah suatu kebiasaan bagiku untuk mendengar. Aku sendiri tidak mengerti akankah ini takdir yang harus aku jalani seumur hidupku?
Adakah aku kan selalu menerima pedih dengan membahagiakan orang lain?....... entahlah.
Aku hanya berusaha menjalani takdirku sepenuhnya......... hanya itu. Tapi kenapa selalu ada tangis dan pedih yang ku torehkan. sejatinya aku tidak inginkan itu. Aku ingin semua berjalan baik - baik saja walaupun ku harus menahan pedih dengan itu. Seandainya boleh ku memohon Aku ingin sesuatu yang Kau letakkan di dadaku untuk di ambil, aku tidak perlukan itu.
Untukmu yang merasakan sakit dan pedih Aku mohon maaf. Aku tidak merencanakan semuanya dan aku tidak inginkan semuanya. Andai Aku bisa lebih baik bagi Aku untuk pergi dan tinggal di tempat yang sepi tanpa orang lain.
Satu pertanyaanku sampai dengan saat ini. Adakah semuanya kan berakhir?
Jika aku harus menjalani semuanya Mengertilah, dunia masih sangat luas. Masih banyak bintang dilangit yang dapat untuk diimpikan
Tuesday, May 1, 2007
Posted by Light from the East 0 comments
"Dengan pedang yang berat dan tumpul itu, kau dapat mematahkan besi gligen, dengan mengandalkan kekuatan jasmaniah. Tetapi kalau ada sehelai kapuk yang melayang-layang dibawa angin, pedangmu itu tidak akan berguna. Kau tidak akan mampu membelah helaian kapuk itu bagaimanapun kuatnya tenaga jasmanimu. Tetapi untuk memotongnya, kau perlukan sebuah pedang yang tidak perlu berat dan kuat, namun ia harus tajam setajam perasaanmu.”
Bingung...
Resah........
Marah...........
Benci................
Iri..........................
Itu yang aku rasakan saat mendengar kata -kata itu. Kata - kata itu sangat menusuk perasaanku dan selalu terdengar kemanapun Aku pergi. Aku yang selama ini telah mengalami hampir semua pahit hidup ternyata belum ada apa - apanya. Alangkah bodoh dan lemahnya Aku. Aku bingung apa yang harus aku lakukan. Sesuatu yang tidak pernah aku pikir telah aku aku lakukan. Ya.... Aku melarikan diri. Aku bersembunyi dan merenung. Aku tahu tidak ada gunanya aku melawan dan yang lebih aneh Aku yang selama ini tidak pernah takut akan maut menjemput menjadi takut.... takut sekali. Adakah aku telah menjadi seorang pengecut?
Kebingunan dan kebimbanganku mencapai puncaknya saat ia yang berbadan tinggi besar dengan janggutnya yang panjang dan menggunakan pakaian berwarna hijau datang dan mengatakan bahwa tidak seharusnya aku mengurung diri.
Sejak itulah muncul suatu keyakinan baru dalam diriku. Aku harus mencari dan menghilangkan kekurangan yang ada dalam diriku. Sejak itu pula Aku menempa diriku lebih keras lagi. Aku semakin pasrah akan takdirku (walau aku tahu beberapa orang akan sakit karenanya) dan hampir setiap saat aku lewati dengan mencari intisari dari kehidupan dan apa yang telah aku dapat selama ini. Dua minggu lebih aku melakukan semuanya sampai suatu hari aku mendapatkan apa yang Aku cari.
Sebagai manusia ternyata aku belum bisa lepas dari Sad Ripu atau musuh dalam diri sendiri. Itulah sebabnya aku tidak akan bisa membelah kapuk yang melayang di bawa angin dengan tenaga jasmani. Setelah Aku mencoba mengeksplorasi seluruh yang ada dalam diriku, ternyata itu semua hanya lapisan terluar. Aku belum pernah merasakan atau hanya sekedar melihat intinya.
Ternyata usahaku tidak sia - sia dua minggu yang berat telah aku lalui, saat ini Aku sudah dapat mengendalikan semua yang ada pada diriku semua yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Aku hanya bisa mengucapkan terimakasih kepada teman, saudara, my little angel dan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa yang telah menyadarkan, memberikan waktu, materi dan segala sesuatunya yang men support Aku.
Ada 3 hal yang dapat kita simpulkan dari pengalaman ini.
Pertama masih ada langit di atas langit
Kedua temukanlah intisari dari kehidupan dan apa yang telah di berikan Tuhan pada kita untuk kita mampu menjadi manusia sejati
Ketiga sesuatu yang berupa jasmaniah tidak lebih baik dari apa yang ada di baliknya.
Posted by Light from the East 0 comments
Mulailah dengan semangat pengabdian. Jangan mulai dengan suatu tekad yang berlebih-lebihan supaya kau tidak mudah menjadi kecewa.
Semangat pengabdian mewakili unsur penting yaitu eling dan pasrah. Dengan kita eling atau ingat selalu kepada Tuhan Yang Maha Esa maka akan semakin pasrahlah kita menjalankan hidup ini. Pasrah disini bukan berarti pasrah tanpa melakukan usaha. Pasrah disini berarti kita menyerahkan hasil dari segala usaha yang kita lakukan kepada Tuhan. Sebab semua yang kita lakukan penilaian tertinggi ada pada Tuhan dan dengan kita berpasrah diri pada Tuhan maka jika apa yang kita usahakan ternyata tidak sesuai dengan keinginan kita maka janganlah bersedih karena Tuhan yang Maha Tahu pasti memiliki rencana lain. Bisa saja disebabkan oleh karma atau mungkin dengan jalan lain Tuhan akan memberi.
Apa jadinya jika kita memulai sesuatu dengan tekad yang berlebihan?
Jika sesuatu yang kita usahakan tersebut menjadi kenyataan maka akan berbanggalah kita tetapi jika hal tersebut tidak sesuai dengan keinginan kecewa yang kita dapatkan. Ketahuilah bahwa tanpa didasarkan oleh pengabdian sesuatu yang kita raih itu akan dapat membuat kita terlena dan pasti menginginkan yang lebih dari yang sudah kita dapatkan. Hal ini karena kita tidak pernah bersyukur terhadap apa yang kita dapat. Biasanya bagi mereka yang tidak pernah bersyukur pastilah memulai sesuatu tidak dengan pengabdian.
Kalau kita perhatikan sebuah gelas yang dituang air dan coba kita tuang air itu melebihi kapastias dari wadahnya apa yang akan terjadi? Tentu saja air itu akan tumpah . Itu saja.......? Tidak.
Lihatlah apa akibat yang ditimbulkan kemudian.....
Pekerjaan kita akan bertambah. Ya... itu jawabnya. Bagaimana kita harus membersihkan air yang tumpah tersebut. Hal ini membuktikan dua hal yang mutlak dan pasti di dunia ini. Pertama adalah hukum sebab akibat, dan yang kedua adalah suatu pembuktian bahwa sesuatu yang berlebihan itu tidak baik.
Hendaknyalah kita sadar bahwa apapun di dunia ini haruslah selalu dinamis dan seimbang.
Posted by Light from the East 0 comments