Friday, January 5, 2007

Suatu saat bintang kan bersinar lagi

Perjalanan ini sangat panjang dan melelahkan, berat dan menyaakitkan. Hubungan antara seorang anak dan orang tua....

Sejauh mana kita dapat mengukur hubungan tersebut??????

Sejauh mana kita dapat mengukur dalamnya cinta seorang anak ataupun cinta seorang ayah?????

Saat bulan terlihat bersinar, justru muncul awan gelap dalam hati. Saat hati bicara, dilawan dengan amarah. Saat bintang mencoba untuk tunjukkan jalan dengan terangnya yang redup, nahkoda mencoba mencari pembenar dengan mengikuti sang bulan. Bulan purnama yang indah namun dapat membuat kegelapan dan bintang yang redup, namun selalu mencoba untuk tetap hadir dalam segala keadaan sebagai penuntun.

Pengalaman ini menyiratkan suatu tanda yang kita harus akui, bagaimanapun kita mencoba untuk menyelamatkan orang yang kita cintai, semua kembali pada waktu. Ya... hanya waktu yang dapat menentukan benar atau salah. Hanya waktu yang bisa menghancurkan tembok berlin yang kokoh. Tapi, kita tidak dapat begitu saja untuk menyerahkan semuanya pada waktu. Sebagai manusia yang di ciptakan dengan nalar dan logika kita wajib untuk berusaha.

Memang tidak semua usaha kita berhasil, kadang dalam usaha tersebut justru kita melihat jurang yang dalam atau bahkan kita terlempar dalam jurang itu. Sadarilah saudaraku, semua itu merupakan sesuatu yang harus kita terima. Semua itu merupakan pembelajaran untuk kita semua.

Mundur tidak berarti kalah, mundur untuk kemenangan merupakan suatu siasat yang sangat baik.

Untuk kita yang memang diciptakan "berbeda" adalah suatu keharusan untuk berfikir dengan logika. Tanpa logika semua kebenaran akan hilang. Makian, fitnah dan cacian merupakan camilan kita. Bagaimana kita bisa berfikir positif menghadapi semua itu???

Kembali dengan LOGIKA. Just set ur mind. Ya.. Kendalikan pikiran.cobalah bayangkan semua itu sebagai masukkan positif untuk kita, karena mereka menyayangi kita. Dengan begitu niscaya semua akan terlihat lebih indah.

Hubungan seorang anak dengan orang tua yang dilandasi oleh cinta kasih jauh akan lebih banyak menerima cobaan. Jika kita berfikir sebagai orang tua yang telah memberikan penghidupan terhadap anak maka tidak tepat untuk seorang anak menyalahkan orang tuanya.

Jika kita berfikir sebagai seorang anak yang sangat mencintai orang tuanya, dengan segenap rasa, daya dan upaya tidak mungkin akan membiarkan orang tua untuk hancur.

Kedua pemikiran tersebut adalah benar, karena manusia di berikan hak untuk berfikir.
Jika seandainya dua pemikiran tersebut di pertemukan pasti akan terjadi suatu pertentangan.

Bagaimana cara kita menyikapi hal ini????

No comments: