Pengabdian adalah cerminan dari sifat tulus dan setia. Tanpa kedua sifat tersebut tidak bisa di sebut pengabdian. Pengabdian yang bagaimana dan seperti apa yang selalu kita cari????? dan bagaimana seandainya jika fitnah hadir membayangi ketulusan dan kesetian???
Selayaknya matahari yang terbit di timur dan terbenam di barat setiap harinya, begitu juga pengabdian terbaik yang selalu di inginkan setiap manusia. Dapatkah kita melakukannya? Tentu saja dapat. Dalam sejarah bangsa ini telah terlahir sosok manusia sejati yang mampu menyingkirkan hawa nafsunya demi satu tujuan mulia yaitu menyatukan nusantara. Beliau yang kita kenal sebagai mahapatih Gadjah Mada adalah seorang yang patut kita jadikan panutan dalam pengabdiannya pada Majapahit dan juga pada bangsa ini.
Kalau kita kupas apa yang melatarbelakangi mahapatih Gadjah Mada dapat teguh dengan sumpah Palapanya adalah rasa cinta yang sedemikian dalam terhadap bangsa, negara serta tanah kelahirannya.
Cinta.... apakah kekuatan cinta itu sedemikan dashyatnya? Apakah cinta itu ada pada segelintir orang? karena jika setiap manusia memiliki cinta, bangsa ini tentu tidak akan carut marut seperti saat ini.
Adakah hubungan antara cinta, tulus dan ikhlas?
Jawabnya tentu saja ada. Karena kekuatan cinta itu bersumber pada dua hal tersebut. Jika kita mampu tulus dan ikhlas menyayangi seseorang itulah cinta sejati. Sehingga untuk suatu pengabdian yang baik di mulakan oleh adanya ketulusan dan keikhlasan pada apa atau siapa kita mengabdikan diri sehingga muncul rasa cinta yang akan membuat kita berpegang teguh pada pengabdian. Pengabdian tanpa batas. yang kasat mata dan tentu saja di landasi oleh tetesan darah kita.
Bagaimana jika ditengah pengabdian tersebut fitnah datang menerjang????? Dapatkah suatu pengabdian bertahan?
Kita bisa melihat contoh nyata pada matahari. Matahari yang selalu terbit di timur dan terbenam di barat sering kali mendapat cemoohan. Ada yang tidak suka dengan panasnya, ada juga yang menyesali jika matahari tidak muncul dalam satu hari. Tetapi apa yang terjadi? selama ini selalu kita dapat melihat tetap terbit dan terbenam. Begitulah yang harus kita lakukan untuk selalu menjaga pengabdian kita.
Pengabdian tidak selalu harus dilakukan dalam koridor formal yang mana kita mengenakan identitas sebagai abdi. Pengabdian dapat dilakukan dengan banyak cara dan jalan tetapi tetap dilandasi cinta dan kasih sayang.
Sunday, June 10, 2007
Pengabdian, antara Ketulusan, Kesetiaan dan Fitnah
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment