Suatu titik balik bagi kehidupan yang hancur dan tidak berbentuk. Tidak ada kata-kata yang dapat mengungkapkan isi hatinya. Tidak ada satu peristiwa untuk disamakan. Sesal, marah, benci dan syukur menjadi satu terbalut rasa kesepian mengalir dalam dirinya. Suatu titik balik bagi kehidupan yang membuatnya tetap bertahan dalam segala kondisi. Semua diiringi sebuah lagu berjudul "Salam Terakhir" yang sekaligus mengungkapkan isi hatinya. Semua telah berlalu, kini hanya ada satu harapan dan tujuan dalam benaknya untuk lebih meningkatkan kualitas diri. Agar suatu saat nanti ia siap untuk mengatakan "Salam Terakhir". Namun rasa bersalah itu akan selalu menemani tiap langkahnya. Di malam ini,
kuberanikan diri menemuimu
'tuk ke sekian kali
Janganlah kau takut
tiada guna pula kau bicara
'ku hanya ingin menatap wajahmu
Dan kini kusadari
betapa s'lama ini kau mencurahkan
kasih sayang padaku
Semata hanyalah
'Tuk membangkitan s'mangat juangku
tanpa setitik rasa cinta
Kau buka mataku
kau tuntun diriku, memulai hidup baru
menjauhkan diri dari godaan
barang yang nista
ku lakukan semua untukmu
Perlahan aku mencoba bangkit lagi
Menatap tegap masa depan berseri
Setulus hatiku kuhaturkan t'rima kasih sayang
Maafkan aku salah duga
Kau buka mataku
kau tuntun diriku, memulai hidup baru
menjauhkan diri dari godaan
barang yang nista
ku lakukan semua untukmuReff
T'rimalah salamku, yang terakhir kali
'ku akan pergi jauh
mencoba untuk mengerti dirimu
dan 'ku berjanji
melangkah di jalannya, sayangku
Tuesday, November 20, 2007
Salam Terakhir --- Ikang Fawzi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment