5 tahun...
5 tahun berlalu sejak sinar itu menghilang.
5 tahun berlalu dengan sangat pahit.
5 tahun berlalu sejak angan itu hancur.
Kulihat mendung menghalangi pancaran wajahmu
tak terbiasa kudapati terdiam mendura
Apa gerangan bergemuruh di ruang benakmu
sekilas galau mata ingin berbagi cerita
Sekali sempat kau mengeluh, kuatkah bertahan?
Hari ini, 5 tahun yang lalu untuk terakhir kali dapat terlihat sinar itu. Begitu mulia dan putih yang membuatnya tidak akan bisa sirna. Bersama hilangnya sinar itu, seluruh asa dan anganpun hilang, larut dalam pilu.
Mahkota telah ku tinggalkan. Megahnya istana telah juga ku tinggalkan. Kedamaian itu tak juga hadir. Bullet, Digger dan Axe selalu membayangi setiap langkahku. Satu janji telah mengikat untuk tidak "kembali" tetap pada tempatnya, sampai kapanpun. Sampai jiwa ini kembali padaNya.
Harusnya dia tahu bagaimana terjalnya jalan yang kutempuh. Bagaimana sakit hati ini untuk membuka lagi sebuah pintu yang mungkin telah terlupa.
Andai bisa untuk akhiri semua ini....
Dia tahu seribu cara telah kulakukan untuk itu
Dia tahu bahwa tidak akan ada cara untuk itu
Hanya berjalan dengan menanggung beban yang lain
Hanya berjalan dengan baju lusuh penuh keringat
Hanya berjalan dengan memikul derita yang lain
Hanya itu jalan untuk mahluk hina mencapai titik pencarahan dalam hidup ini
Andai bisa diungkapkan
Andai bisa di buka
Untuk ringankan beban ini.
Kasih.....
Tak kan pernah habis
Airmataku
Bila ku ingat
Tentang dirimu
Mungkin hanya
Kau yang tahu
Mengapa sampai saat ini
Ku masih sendiri
Adakah di sana
Kau rindu padaku
Meski kita kini ada
Di dunia berbeda
Bila masih mungkin
Waktu kuputar
Kan kutunggu Dirimu
Biarlah ku simpan
Sampai nanti aku
Kan ada di sana
Tenanglah dirimu
Dalam kedamaian
Ku ucapkan selamat padamu yang telah mencapai tujuan. Istirahat dalam tenang dan damai. Nantikan kehadiran ku......
5 tahun berlalu sejak sinar itu menghilang.
5 tahun berlalu dengan sangat pahit.
5 tahun berlalu sejak angan itu hancur.
Kulihat mendung menghalangi pancaran wajahmu
tak terbiasa kudapati terdiam mendura
Apa gerangan bergemuruh di ruang benakmu
sekilas galau mata ingin berbagi cerita
Sekali sempat kau mengeluh, kuatkah bertahan?
Hari ini, 5 tahun yang lalu untuk terakhir kali dapat terlihat sinar itu. Begitu mulia dan putih yang membuatnya tidak akan bisa sirna. Bersama hilangnya sinar itu, seluruh asa dan anganpun hilang, larut dalam pilu.
Mahkota telah ku tinggalkan. Megahnya istana telah juga ku tinggalkan. Kedamaian itu tak juga hadir. Bullet, Digger dan Axe selalu membayangi setiap langkahku. Satu janji telah mengikat untuk tidak "kembali" tetap pada tempatnya, sampai kapanpun. Sampai jiwa ini kembali padaNya.
Harusnya dia tahu bagaimana terjalnya jalan yang kutempuh. Bagaimana sakit hati ini untuk membuka lagi sebuah pintu yang mungkin telah terlupa.
Andai bisa untuk akhiri semua ini....
Dia tahu seribu cara telah kulakukan untuk itu
Dia tahu bahwa tidak akan ada cara untuk itu
Hanya berjalan dengan menanggung beban yang lain
Hanya berjalan dengan baju lusuh penuh keringat
Hanya berjalan dengan memikul derita yang lain
Hanya itu jalan untuk mahluk hina mencapai titik pencarahan dalam hidup ini
Andai bisa diungkapkan
Andai bisa di buka
Untuk ringankan beban ini.
Kasih.....
Tak kan pernah habis
Airmataku
Bila ku ingat
Tentang dirimu
Mungkin hanya
Kau yang tahu
Mengapa sampai saat ini
Ku masih sendiri
Adakah di sana
Kau rindu padaku
Meski kita kini ada
Di dunia berbeda
Bila masih mungkin
Waktu kuputar
Kan kutunggu Dirimu
Biarlah ku simpan
Sampai nanti aku
Kan ada di sana
Tenanglah dirimu
Dalam kedamaian
Ku ucapkan selamat padamu yang telah mencapai tujuan. Istirahat dalam tenang dan damai. Nantikan kehadiran ku......
